Minggu, 13 Oktober 2013

Ayo Wisata ke Gunungkidul edisi Kisah Wisata ke Goa Pindul Karangmojo & Pantai Indrayanti Tepus


1361603292851875393
Apa yang terpikirkan di benak Anda tentang Wonosari..?? hmm.. kering dan gersang..?? Tapi siapa sangka di Wonosari menyimpan tempat wisata yang wajib kita kunjungi karena kemolekan goa Pindulnya dan keindahan pantainya..
Rasa penasaran akan kemolekan Goa Pindul akhirnya tersampaikan.. Beberapa waktu yang lalu saya dan rombongan teman kantor yang berjumlah 28 orang berkesempatan untuk mengunjungi Goa Pindul yang terkenal akan kecantikannya.. Goa Pindul terletak di desa Bajirejo kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan dari Jogjakarta, Goa Pindul masuk dalam wilayah Wonosari – Gunung Kidul.
Untuk menuju ke Goa Pindul dari Jogjakarta kami melalui bukit patuk ke arah Wonosari hingga tiba di perempatan air mancur yang ada logo Bank BPD.. setibanya di sana kami telah ditunggu oleh seorang penunjuk jalan hingga lokasi. maklum sudah jauh-jauh hari kami booking tempat wisata goa pindul..
Tapi bagi Anda yang ingin menuju ke goa Pindul bersama keluarga tak perlu khawatir nyasar karena diperempatan air mancur tersebut beberapa pemuda siap menawarkan jasanya sebagai penunjuk jalan menuju lokasi secara gratis.. yup gratis karena mereka mendapatkan komisi dari pengelola wisata sehingga Anda tidak perlu memberi mereka uang sepersen pun..
Dari namanya Goa Pindul sudah pasti itu adalah sebuah goa.. dan paket yang kami ambil disini adalah Cave Tubing Pindul dan River Tubing Kali Oyo.. dan sebelum menjelajahi goa pindul kami di briefing terlebih dahulu oleh para pemandu wisata. Segala beban derita harus ditinggalkan di luar goa dan memasuki goa pindul harus dengan hati riang gembira.. lalu kami berdoa bersama dan petualanganpun dimulai..
Cave Tubing Pindul
Cave Tubing Pindul adalah kegiatan menyusuri sungai bawah tanah yang mengalir melalui Goa Pindul dengan menggunakan ban untuk melihat keindahan alami sebuah goa yang masih aktif dengan stalagmite dan stalagtit. Begitu duduk di ban tangan kami saling memegang tali yang mengikat ban rekan disebelah kita agar kita tetap berkelompok dan tidak terpisah.. Ketika memasuki goa saya sendiri sempat takut..takut gelap booo.. tapi saya menncoba rilex dan menikmati suguhan yang ditawarkan Goa Pindul..
Memang rasa takut saya di mulut goa tidak sebanding dengan apa yang ditawarkan pemandangan di sepanjang goa sungguh kuasa Allah yang maha sempurna..
Goa Pindul memiliki 3 zona yang disebut zona terang, zona remang dan zona gelap abadi. Zona gelap abadi adalah dimana bagian di dalam goa tersebut benar-benar gelap gulita ketika sang pemandu mematikan lampu senter di atas kepalanya dan disinilah kita dapat merenung tentang segala hal..
Sejak mulut goa hingga masuk ke zona gelap, kami tetap berada di atas ban sebab kedalaman air bisa mencapai 7 meter meskipun kami semua memakai rompi pelampung
Di tengah goa ada sebuah ruangan yang agak besar dengan lubang diatasnya yang disebut sumur terbalik, saat itu sinar matahati menerobos masuk melalui lubang membuat dalam goa seperti lukisan yang sering saya lihat.. cantik… Dalam perjalanan menyusuri goa kami melihat sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmite sehingga tampak seperti sebuah pilar yang disebut soko guru dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang dewasa.. stalaktit ini merupakan terbesar di goa Pindul dan mempunyai peringkat nomor 4 di dunia. Stalagtit besar dan gagah di dalam goa telah menanti kami dan konon bagi para pria yang memegang stalagtit tersebut dapat menambah vitalitas dan keperkasaan.. lalu berlanjut di depan perjalanan tampak stalagtit putting yang masih aktif telah menunggu kami dengan tetesan airnya yang konon dapat membuat para wanita cantik dan awet muda.. menurut penjelasan sang pemandu.. Berada di dalam goa yang tenang dan sepi yang terdengar hanya gemericik tetesan air mutiara dan sesekali kepak sayap kelelawar.. sungguh seperti sebuah terapi ketenangan yang amat nikmat.. belum lagi dengan suguhan ornament yang terdapat disepanjang dinding goa tampak seperti sebuah lukisan mahakarya yang tak ternilai harganya..

Di sebuah ruangan menjelang pintu keluar goa, air hanya setinggi lutut dan kami bisa turun dari ban dan berjalan. Kami memanfaatkan kesempatan itu untuk berfoto bersama.. hanya saja memang perlu hati-hati jika turun dari ban karena batu-batuan yang tidak rata dan airnya lumayan dingin.. Dan menjelang mulut goa beberapa dari kami memilih berenang hingga ujung mulut goa, perjalanan menyusuri goa memakan waktu kurang lebih 45 menit..

River Tubing Kali Oyo
Setelah selesai menyusuri Goa Pindul, perjalanan selanjutnya adalah menyusuri Kali Oyo, untuk mencapai Kali Oyo kami menyambung perjalanan dengan sebuah bak terbuka dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju sungai.. Ban masih kami bawa. Sebenarnya kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan rafting hanya saja menggunakan sebuah ban dan debit air Kali Oyo saat itu lumayan deras.. jadi beberapa tikungan lumayan mendebarkan.. Sebelum perjalanan dimulai, pemandu telah memberi penjelasan jika salah seorang teman ada yang menyangkut di atas batu sebaiknya langsung di lepaskan pegangan tali pada bannya.. dan memang di tengah perjalanan salah seorang rekan kami menyangkut sendirian diatas sebuah batu.. dan itu menjadi sebuah pemandangan yang lucu, bgaimana tidak lucu kanan kiri air deras, tapi dia tak bergeming..diam tak bergerak.. Tak kalah menariknya, pemandangan yang ditawarkan sekitar Kali Oyo yang masih asri.. Saya merasa mirip si bolang dalam acara berpetualang di Gunungkidul..
13616035921730319668
siap menyusuri sungai..
Setelah jauh mengikuti arus sungai, tampak didepan pemandangan air terjun dan kami menghentikan perjalanan kami, moment ini kami gunakan untuk foto-foto lagi. Beberapa pemuda melakukan terjun bebas dari atas tebing ke kali..kalo dilihat jarak dari bawah sih kelihatan tidak terlalu tinggi sekitar 3 M, beberapa rekan saya terutama yang laki-laki tak mau kalah dan ikut naik bukit lalu melakukan terjun bebas.. tapi jangan salah walau kelihatannya jaraknya dekat dari bawah namun begitu tiba diatas dan melihat kebawah mental langsung ciut bahkan ada rekan saya yang tidak jadi terjun dan balik lagi menuruni bukit.. ngeri katanya.. Selesai rekan-rekan melakukan atraksi terjun bebas, kami melanjutkan perjalanan.. perjalanan menyusuri goa pindul dan kali Oyo selesai dan makan siang berikut suguhan live music campur sari yang disiapkan warga setempat menjadi hidangan kami siang itu.. wisata ini di kelola oleh penduduk setempat, jadi ya bagus..

Berhubung masih berada di wilayah Wonosari maka tujuan kami selanjutnya adalah pantai dan pantai tujuan kami adalah pantai Indrayanti.. Jarak tempuh dari goa Pindul ke pantai Indrayanti sekitar 20 - 25 menit perjalanan bus.. Benar informasi teman-teman saya bahwa Pantai Indrayanti dengan sandy beach nya yang putih bersih… dan masih asri, menjadi agenda wajib yang harus dikunjungi.. Berada di pantai Indrayanti saya merasa berada di pantai Kuta dengan pasir putihnya yang menggoda..
13616038551856695859
sejauh mata memandang..
Berhubung saat di pantai hujan gerimis, jadi kami hanya 15 menit berada di sana dan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Jogjakarta.. padahal beberapa pantai di gunung kidul belum sempat kami singgahi..
Dan memang  Goa Pindul berikut tempat wisata lain di sekitarnya ini akhirnya menjadi salah satu kebanggaan daerah karena menawarkan rekreasi di daerah Gunung Kidul yang terkenal kering dan gersang. Jadi.. Ayo WISATA ke Gunungkidul…!!!

Sumber:
wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/02/23/pesona-wisata-goa-pindul-pantai-indrayanti-wonosari-531367.html

0 komentar:

Posting Komentar

Monggo meninggalkan komentar terbaik